Yazid, Moch and Koesno, Mintargo Y. and Supriyatni, Elisabeth and Budiono, Eko Moch. (2005) KAJIAN PEMANFAATAN SLUDGE IPAL KOTA JOGJAKARTA SEBAGAI PUPUK ORGANIK YANG RAMAH LINGKUNGAN. Ganendra, 8 (1). pp. 23-28. ISSN p-ISSN: 1410-6957, e-ISSN: 2503-5029
|
Text (KAJIAN PEMANFAATAN SLUDGE IPAL KOTA JOGJAKARTA SEBAGAI PUPUK ORGANIK YANG RAMAH LINGKUNGAN)
JURNAL_MOCH.YAZID_PSTA_2005.pdf - Published Version Download (149kB) | Preview |
Abstract
KAJIAN PEMANFAATAN SLUDGE IPAL KOTA JOGJAKARTA SEBAGAI PUPUK ORGANIK YANG RAMAH LINGKUNGAN. Telah dilakukan pengkajian kemungkinan pemanfaatan sludge IPAL kota Yogyakarta sebagai pupuk organik ditinjau dari berbagai aspek antara lain kandungan unsur nutrien tanaman, logam berat dan dilakukan upaya untuk mematikan mikroba patogennya. Hasil pengkajian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menganalisis dampak penggunaan sludge tersebut sebagai pupuk. Sampel sludge diambil dari Instalasi Pengolahan Air Limbah Kota Jogjakarta yang berlokasi di Bantul. Sampel sludge dikeringkan pada suhu kamar, dihaluskan dan ditimbang sesuai keperluan jenis analisisnya. Untuk analisis unsur makro dilakukan dengan metode Analisis Pengaktifan Netron Cepat (APNC), sedangkan unsur mikro menggunakan Analisa Pengaktifan Netron (APN). Pencacahan cuplikan menggunakan spektrometer gamma dengan detektor Ge(Li). Analisis logam berat Pb, Cd dan Hg dilakukan menggunakan AAS, sedangkan Sm, Th, Sb, Cr dan Co menggunakan APN. Sedangkan upaya untuk mematikan mikroba patogen dilakukan dengan irradiasi sampel menggunakan irradiator Co-60 dengan variasi dosis 5, 10, 15, 20 dan 25 kGy. Pengamatan mikrobiologis dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Biologi UGM yang meliputi , bakteria total, Escheria coli, Streptococcus dan Salmonella. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa kandungan unsur hara makro rerata yaitu N sebesar 4,10 ± 0,007 ppm, P sebesar 640,51 ± 14,34 ppm dan K sebesar 3,04 ± 0,06 ppm, sedangkan unsur mikro yang meliputi unsur Mg = 79,31 ± 6,48 ppm, Zn = 599,8 ± 42,2 ppm, Cu = 16,13 ± 0,4 ppm, Ca = 117,6 ± 9,20 ppm dan Fe = 4,35 ± 0,18 %. Sedangkan kisaran kandungan logam berat yang meliputi Pb = 73,27 – 125,65 ppm, Cd = 1,44 – 2,59 ppm, Hg tidak terdeteksi. Selain itu, Sm = 0,04 –18,68 ppm, Th = 2,20 – 6,37 ppm; Sb = 1,06 – 76,37 ppm, Cr = 1,94 – 51,40 ppm dan Co = 0,57 – 84,03 ppm. Adapun populasi bakteri yang terbesar adalah Salmonella sp, kemudian Streptococcus dan yang terakhir Escheria coli. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa sludge IPAL kota Yogyakarta dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dengan perlakuan khusus agar unsur Cu, Fe dan Zn tidak melebihi nilai kritis sehingga menghambat pertumbuhan tanaman, sedangkan kandungan berbagai logam berat masih dinilai cukup aman. Adapun dosis efektif untuk menekan populasi bateri total adalah 25 kGy, sedangkan untuk Salmonella sp sebesar 20 kGy dan Escheria coli adalah 15 kGy. Kandungan logam berat di dalam sludge yang tertinggi adalah timbal (Pb) yaitu sebesar 125,65 ppm
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Keselamatan Radiasi Lingkungan Keselamatan dan Keamanan Nuklir > Keselamatan Lingkungan > Analisis Mengenai Dampak Lingkungan |
Divisions: | Pusat Sains dan Teknologi Akselerator |
Depositing User: | EDITOR PSTA BATAN |
Date Deposited: | 21 May 2018 02:19 |
Last Modified: | 21 May 2018 02:19 |
URI: | http://repo-nkm.batan.go.id/id/eprint/2111 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |